15 July 2025 10:00 WIB

Don't Overuse Fast Charging for Electric Vehicles—Here's Why

Fast charging is now a standard feature in many digital devices and electric vehicles. No wonder—this feature can charge a battery to 80% in less than an hour! However, this technology isn't entirely safe for continuous use, you know.

For electric vehicles, frequent use of fast charging can have a negative impact on the long-term health of the battery. Let’s discuss why this feature should be used wisely!  

What Is Fast Charging?  

Fast charging is a super-fast charging technology that uses a higher electrical current than conventional charging methods. The goal, of course, is to reduce charging time, making it ideal for those with high mobility.

But as the saying goes, “faster isn’t always better,” and the same applies to your electric vehicle’s battery.  

The Effects of Frequent Fast Charging  

1. Battery Degrades Faster  

Frequent fast charging causes the battery to heat up, which can gradually reduce its lifespan. According to research from Battery University, fast charging can reduce battery life by up to 30%! Why? Because the high temperatures during charging can damage the chemical structure inside the battery.  

2. Overheating, the Battery’s Main Enemy  

Fast charging generates significant heat. While modern electric vehicles are equipped with advanced cooling systems, prolonged exposure to excessive heat can still have negative effects. Over time, this can accelerate battery capacity degradation.  

3. Less Efficient Charging

Frequent use of fast charging can also reduce charging efficiency. Charging with high current can accelerate corrosion on the battery electrodes, so while it’s fast, it’s not fully optimal.

Case Study: Nissan Leaf and Fast Charging Comparison

A study from the Idaho National Laboratory (INL) in the US compared two identical Nissan Leaf units that both traveled 80,000 km. Results:

  • The Nissan Leaf using Level 2 fast charging experienced a battery capacity reduction of only 23%.
  • Meanwhile, the one relying on Level 3 fast charging dropped to 27%.

This 4% difference may seem small, but over the long term, it can significantly impact the performance and range of your electric vehicle.

So, what’s the best approach?  

Fast charging is indeed useful, especially when you’re in a hurry or on a long trip. However, if possible, it’s better to charge using the standard method (slow charging) to prolong battery life.  

For a more strategic approach, you can set up a combination of charging stations at home: use slow charging for daily use and fast charging only for emergencies or when you truly need it quickly.

 

Indonesia 🇮🇩

 

Jangan Keseringan Fast Charging Mobil Listrik, Ini Alasannya

Fast charging saat ini sudah jadi fitur wajib di banyak perangkat digital dan kendaraan listrik. Gimana enggak, fitur ini bisa bikin baterai terisi 80% hanya dalam waktu kurang dari satu jam! Tapi, ternyata teknologi secepat ini enggak sepenuhnya aman kalau dipakai terus-menerus, lho.

Khusus untuk mobil listrik, penggunaan fast charging yang terlalu sering bisa berdampak buruk buat kesehatan baterai jangka panjang. Yuk, kita ulas kenapa sebaiknya fitur ini digunakan dengan bijak!

Apa Itu Fast Charging?

Fast charging adalah teknologi pengisian daya super cepat yang memanfaatkan arus listrik lebih besar dibanding metode pengisian biasa. Tujuannya tentu biar waktu isi daya lebih singkat, cocok banget buat yang punya mobilitas tinggi.

Tapi seperti kata pepatah, “yang cepat belum tentu tepat,” begitu pula baterai kendaraan listrik kamu.

Ini Dampak Kalau Keseringan Fast Charging

1. Baterai Lebih Cepat Soak

Terlalu sering fast charging bikin baterai lebih panas, dan itu bisa mengikis umur baterai secara perlahan. Menurut penelitian dari Battery University, penggunaan fast charging bisa memangkas usia baterai hingga 30%! Kok bisa? Karena suhu tinggi saat proses charging bisa merusak struktur kimia di dalam baterai.

2. Overheat, Musuh Utama Baterai

Pengisian cepat menghasilkan suhu yang cukup tinggi. Walaupun mobil listrik zaman sekarang sudah dibekali sistem pendingin canggih, panas berlebih yang terus terjadi tetap bisa berdampak negatif. Dalam jangka panjang, ini bisa mempercepat degradasi kapasitas baterai.

3. Pengisian Jadi Kurang Efisien

Sering pakai fast charging juga bisa bikin efisiensi pengisian daya menurun. Pengisian dengan arus besar bisa mempercepat korosi pada elektroda baterai, sehingga meski cepat, tapi tidak sepenuhnya optimal.

Studi Kasus: Nissan Leaf dan Perbandingan Fast Charging

Sebuah studi dari Idaho National Laboratory (INL) di Amerika membandingkan dua unit Nissan Leaf yang sama-sama menempuh 80.000 km. Hasilnya:

  • Nissan Leaf dengan fast charging level 2 hanya mengalami penurunan kapasitas baterai sebesar 23%.
  • Sedangkan yang mengandalkan fast charging level 3 turun hingga 27%.

Selisih 4% ini mungkin terlihat kecil, tapi dalam jangka panjang bisa berdampak besar terhadap performa dan daya jelajah mobil listrik kamu.

Jadi, Gimana Baiknya?

Fast charging memang berguna, terutama saat kamu sedang terburu-buru atau dalam perjalanan jauh. Tapi kalau situasinya memungkinkan, lebih baik isi daya dengan metode pengisian biasa (slow charging) agar baterai lebih awet.

Kalau mau makin bijak, kamu bisa siapkan kombinasi charging station di rumah: pakai slow charging untuk harian, dan fast charging hanya untuk kondisi darurat atau ketika kamu memang butuh cepat.

Share